Jumat, 08 April 2011

Kekuatan Untuk Memilih

SETIAP MANUSIA PUNYA KEKUATAN UNTUK MEMILIH

    Kita memahami bahwa dalam suatu hukum ada kebebasan yang selalu terwujud dalam kehidupan yang terbatas. Manusia diciptakan untuk memilih. Kita bebas untuk mengubah pikiran dan memilih atau mengubah kesadaran dan pengalaman  yang dihasilkannya. Kebebasan individual adalah kunci bagi kehidupan, kebebasan untuk menjadi sesuatu.


    Kebebasan untuk menjadi adalah normal menurut hukum, memahami dan mematuhi hukum kehidupan. Dengan memahami dan mematuhi hukum kehidupan, manusia akan menggunakan intelegensi secara cerdas dan tidak akan membiarkan orang lain membuat keputusan untuknya. Tak ada seorang pun yang dapat menjalani kehidupan untuk kita. Kita semua harus hidup menurut kehidupan sendiri. Kita harus mengalami individualitas. Tak ada gunanya kehidupan ini jika hanya menuruti kehidupan orang lain karena punya kesadaran dan memiliki kemampuan untuk berpikir, menentukan, dan memilih.


    Bekerjanya kejahatan atau apapun tindakan negatif dan destruktif dalam kehidupan, terletak antara jiwa dan tubuh, hukum kreatif di dalam diri, dan bentuk luar dari pengalaman. Kesalahan atau kejahatan terletak antara tindakan hukum dalam, dan bentuk yang bisa membedakan, yaitu dimana kehendak bebas masuk dan dimana Anda dapat memilih. Dimana Anda memilih apa yang akan ada perbedaan, substansial.


    Ketika memilih sesuatu pekerjaan atau tindakan untuk pertama kalinya, Anda belum tahu apakah itu kesalahan, kejahatan atau tindak kebaikan. Anda mengetahui bahwa itu kejahatan atau kesalahan karena letaknya di antara hukum dalam dan bentuk luar dari pengalaman. Bentuk luar tindak kejahatan ini dapat dikatakan tidak atau tak dapat diterima dalam hukum kreatif di dalam diri yang beroperasi secara tertib dan harmonis. Dengan kata lain dan sedikit lebih mudah dipahami, Anda melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan suara hati nurani.


    Prinsip dasar proses kerja  spiritual adalah mengajarkan tanggung jawab, terutama terhadap diri dalam kehidupan sendiri. Jika tidak melakukan tanggung jawab secara sadar atas diri sendiri, maka kita telah memberikan wakil (proxy) kepada faktor-faktor tak sadar dan akan menerima akibatnya. Kita harus sadar bahwa dengan memiliki pikiran kreatif, dapat menggunakan pikiran kreatif dan dapat mengubah kesadaran, pemikiran, dan diri sendiri. Setiap orang memiliki bakat spiritual. Bakat tersebut merupakan kemampuan untuk merefleksikan dan mengekspresikanTuhan atau kehadiran universal. Bakat itu berupa melihat dengan jelas sehingga dapat membedakan fakta dan kebenaran.


    Fakta (fisik) adalah sebuah kebenaran untuk sementara dalam kondisi yang bersyarat, dunia pengalaman material kita. Fakta akan berubah ketika dunia pengalaman material juga berubah. Misal, suatu ketika adalah fakta bahwa manusia tidak dapat pergi ke bulan, namun ketika teknologi memungkinkan hal itu terjadi, fakta berubah. Kebenaran dalam dirinya sendiri bersifst abadi dan tidak berubah. Kebenaran milik yang mutlak. Ketika memahami perbedaan antara fakta dan kebenaran manusia memiliki kekuatan dan terkendali.


    Semakin besar Anda menggunakan pikiran melalui ide, maka semakin besar peluang untuk dapat menyesuaikan dengan harmoni dasar. Terserah pada anda, hari ke hari, dalam setiap situasi atau pengalaman untuk membedakan antara fakta dan kebenaran. Hal itu menentukan antara kehidupan yang pasif dan kehidupan yang bergerak maju. Kehidupan pasif adalah kehidupan yang sifatnya hanya mengalir, di mana kita mengatakan, "Itulah kehidupan kami, itulah karma kami, itulah takdir kami." Anda tak perlu seperti itu karena dapat berkata, "Tidak! Saya memiliki sesuatu yang lebih besar pada diri saya. Saya memiliki sesuatu yang lebih dari sekadar karma, lebih besar dari pengalaman apapun, lebih besar dari apa yang mereka katakan. Saya memilih untuk menyatu dengan realitas esensial dan bergerak maju."


    Kehendak bebas terbentuk dalam struktur alam semesta. Kita dapat mengatakan "ya" dan dapat mengatakan "tidak". Semua tergantung pada Anda, terserah Anda. Kehendak bebas itu akan memungkinkan manusia membuka diri, untuk mempersepsi dan belajar lebih dan lebih lagi mengenai siapa sebenarnya diri sendiri dan apa yang diharapkan dari kehidupan. Kehendak bebas memungkinkan diri untuk menggunakan ataupun menyalahgunakan kehidupan sendiri. Satu hal yang perlu diingat, semakin banyak kita berpikir dari kebesaran yang mutlak, semakin murni kesadaran kita dan makin besar akan mendemonstrasikan prinsip pikiran tak bersyarat dalam kehidupan dan setiap urusan. Kita selalu ada di simpang jalan, selalu berada pada titik transformasi. Kita dapat selalu mengubah pikiran dan dapat selalu bergerak maju.
Artikel Terkait
bioenergi.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar